Biar Rezeki Jadi Berkah

Sebagai seorang muslim Allah SWT mewajibkan kepada kita agar senantiasa bersyukur sebagaimana yang termaktub dalam surah al ankabut ayat 17.
رِزْقاً فَابْتَغُوا عِندَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

(Sesungguhnya apa yang kalian sembah selain Allah itu) (adalah berhala-berhala, dan kalian membuat dusta) kalian mengatakan kebohongan, bahwa berhala-berhala itu adalah sekutu-sekutu Allah. (Sesungguhnya yang kalian .sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepada kalian) maksudnya mereka tidak akan mampu memberi rezeki kepada kalian (maka mintalah rezeki di sisi Allah) yakni mintalah rezeki itu kepada-Nya (dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kalian akan dikembalikan) .

Menurut para ulama ada 3 hakikat syukur :
1.    Hati : Yaitu memantapkan dalam hati bahwa hanya kepada Allahlah kita besyukur.
2.    Lisan : Yaitu uacapan, ungkapan rasa gembira atas nikmat Allah dengan memuji dan berdzikir kepadaNya
3.    Perbuatan : Yaitu peabdian hamba secara fisik dan memanfaatkan potensi  yang diberikan secara maksimal.

Syukur terkait erat dengan rasa . Bukan hanya hati atau ucapan. Melainkan totalitas antara hati, ucapan dan perbuatan. Apa yang kita pikirkan belum tentu apa yang kita rasakan. Apa yang sudah kita ucapkan juga belum tentu apa yang kita rasakan. Bahkan apa yang kita perbuat, juga belum tentu apa yang kita rasakan. Sedangkan emosi yang dihasilkan dari peleburan ketiganya itulah yang akan menghasilkan rasa syukur. Ada yang menyebutnya sebagia feeling. Bukan sekedar thinking, speaking atau action.

Ketika ketiganya melebur menjadi satu  janji Allah yang diinformasikan pada surah ibrahim ayat 7 akan aktif :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Allah sudah memberikan segala anugerah berupa kecerdasan, ilmu pengetahuan, kekuatan, kekuasaan, rezeki, dan sebagainya. Kita harus menyukurinya dengan hati, lisan dan  menggunakannya secara maksimal.

Cheetah, diciptakan dengan kecepatan lari mengagumkan, 114km/jam, dan hanya butuh 3 detik berakselerasi 0-60km/jam. Usain Bolt, berlari mentok di kecepatan 48km/jam. tapi dengan memanfaatnya potensinya manusia dengan ridho Allah mampu menciptakan kendaraan yang lebih cepat dari Cheetah, berkat menyukuri potensinya secara maksimal. bukan hanya hati dan lisan. tapi peleburan ketiganya.

Sebagai sorang siswa, Allah memberi rezeki kepada kita kesempatan belajar, kita wajib menyukurinya dengan belajar secara maksimal agar Allah menambah ilmu dan derajat kita. Sebagai seorang guru kita harus menyukurinya dengan mengamalkannya secara maksimal, dengan begitu Allah menambah nikmat para guru dengan ilmu baru dan bonus  gaji. Ketika kita kufur terhadap nikmatnya maka Allah akan mengazab kita sebagaimana Allah mengadzab Hammam karena kufur nikmat kepintarannya dan fir’aun yanng kufur terhadap nikmat kekuasaannya.

orang yang bersyukur tentang kesehatan ia berarti telah menikmati ‘sehat’. Orang yang mensyukuri kekayaannya  telah menikmati ‘hidup kaya’. Yang mensyukuri ilmu, berarti telah menikmati ‘ilmu’. Yang mensyukuri kebahagiaannya, telah menikmati ‘hidup bahagia’. Semakin banyak mensyukuri segala sesuatu, berarti dia telah menikmati segala-galanya.

begitu sederhana hidup ‘berkelimpahan’ penuh dengan ‘kesehatan, kekayaan, keilmuan, kebahagiaan, dan segala-galanya’

dengan meleburnya ketiga hakikat syukur tersebut isnyaAllah rezeki kita menjadi berkah (berhasil karena Allah)

http://fikri-note.blogspot.com/2012/10/biar-rezeki-jadi-berkah.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *