Abu Vulkanik di Kulonprogo Tanah Urug dan Pupuk
Harianjogja.com, KULONPROGO—Ribuan karung yang berisi abu vulkanik diangkut oleh Dinas Pekerjaan Umum Kulonprogo ke TPA Banyuroto Kecamatan Nanggulan dan Dusun Toyan, Desa Triharjo, Kecamatan Wates.
Rencananya, abu vulkanik tersebut akan dimanfaatkan sebagai tanah urug pembangunan dan pupuk dalam pertanian.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Untung Waluyo, menuturkan, karung-karung berisi abu vulkanik yang terkumpul selama kegiatan kerja bakti di SKPD dan sekolah se-Kulonprogo dikumpulkan di tepi jalan.
“Nantinya, DPU yang mengangkut karung-karung tersebut,” katanya, Senin (17/2/2014).
Berdasarkan pertimbangan sementara, abu vulkanik tersebut akan digunakan untuk kepentingan pembangunan maupun pertanian sehingga bagi warga yang membutuhkan dapat mengaksesnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo, Bambang Tri Budi Harsono, tidak menampik jika abu vulkanik mengandung unsur hara makro dan mikro yang baik untuk pertanian.
Akan tetapi, dalam praktiknya, pemanfaatan abu vulkanik untuk tanaman tidak dapat langsung digunakan karena harus melalui proses yang membutuhkan waktu. Sebaliknya, jika langsung diterapkan pada tanaman, abu vulkanik justru merusak tanaman.
“Misal, tanaman pisang banyak yang ambruk karena tidak kuat menahan beban abu vulkanik,” jelasnya.
Sejauh ini, belum ada kelompok pertanian di Kulonprogo yang mengajukan permintaan abu vulkanik, mengingat seluruh kawasan di Kulonprogo terkena abu vulkanik.
Sumarno, supir truk pengangkut abu vulkanik dari UPTD Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Kulonprogo, menuturkan, dalam sehari ia bisa mengangkut lima sampai enam kubik abu vulkanik untuk dibawa ke Toyan. “Katanya untuk tanah urug,” sebutnya.
http://www.harianjogja.com/baca/2014/02/18/dampak-letusan-kelud-abu-vulkanik-di-kulonprogo-tanah-urug-dan-pupuk-490472
Leave a Reply